Senin, 22 Juli 2013

PEMBELAJARAN BERHARGA

Lama tak menulis apa - apa dalam blog ini
hahahahahahaaa setelah ingat password dan username baru lah men- shared sesuatu yang di dapat

Ya ada yang tau kenapa Tuhan memberikan sedikit batu kerikil dalam kehidupan seseorang?? Ya terkadang kita berfikir mengapa Tuhan mengizinkan untuk kita mengijak batu kerikil tersebut dan terkadang ketika kita terluka akan batu kerikil tersebut kita akan bilang bahwa Tuhan tidak pernah sayang atau tidak pernah mendengarkan apa yang kita inginkan hanya orang lain yang Tuhan biarkan tidak terluka padahal ada satu hal yang tidak pernah kita sadari sebagai anak- anakNya bahwa Ia mengizinkan itu terjadi dalam hidup kita karna pasti ada maksud dan tujuannya.
Bapa kita adalah Bapa yang tidak mau anak-anakNya terlalu mudah untuk mendapatkan sesuatu karna Bapa kita itu tidak mau membuat anak-anakNya menjadi manja dan anak manja itu biasanya hanya akan  menjadi anak yang bodoh dan tidak bisa melakukan apa - apa, namun Dia tidak akan membiarkan kita terjatuh hinggan kebawah karna Dia selalu menopang kita dalam segala hal, hanya ketika kita di perhadapkan dengan hal tersebut sudahkah kita siap?? banyak orang ketika timbul suatu masalah dalam hidupnya malah akan menjadikan itu sebuah batu sandungan dalam kehidupannya. Mengapa demikian?? karna ketika seseorang berada dibawah tekanan yang amat sangat akan cenderung lebih tempramental dan akhirnya timbulah emosi yang cukup melegar -legar. Padalah di situ Bapa kita itu mau mengajarkan kita akan satu hal yaitu bisakah kita menahan diri dan sabar.
Satuhal yang harus kita syukuri adalah ketika batu kerikil itu ada dalam hidup kita maka artinya Tuhan masih mau membuat kita jauh lebih baik lagi dan jauh lebih dewasa lagi, karna untuk menjadi lebih baik dan lebih dewasa didalam mata Tuhan sungguh tidak gampang, banyak hal yang harus di tanggalkan dan banyak hal juga yang harus dilakukan. Karna begitu Bapa kita menyayangi kita sehingga Ia membiarkan kita mendapatkan batu kerikil itu untuk menjadi lebih baik lagi.